CIANJUR-Hujan deras disertai angin kencang terus melanda Kabupaten Cianjur. Tak hanya itu, luapan air akibat diguyur hujan membuat sejumlah jalan di pusat Kota Cianjur mengalami banjir. Genangan air akibat hujan terjadi sejak pagi hingga sore, kemarin.
Akibat banjir tersebut, arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan jadi terhambat. Bahkan sempat terjadi kemacetan di beberapa lokasi, baik sepeda motor dan mobil harus melajukan kendaraannya dengan merayap.
Pantauan Radar Cianjur, hujan yang sangat deras membuat drainase di bahu kiri jalan mulai Jalan HOS Cokroaminoto-Mangunsarkoro hingga Jalan Adi Sucipto Cianjur kota tidak mampu menampung air hujan besar. Sehingga air meluap, dan meluber ke tengah jalan. Bahkan Jalan Raya Toko Lili mirip kolam renang. Selain itu, banjir juga terjadi di Jalan Suroso dan Jalan Bohera.
Mulyadi Gunawan (40), warga sekitar Jalan Mangunsarkoro Cianjur, jalan yang selalu dilintasi pengendara sepeda motor dan mobil mengalami banjir, akibat drainase sungai kecil di pinggir jalan tak mampu menampung air. "Sehingga terjadi luapan air ke tengah jalan," tuturnya, seraya derasnya hujan membuat banjir di jalan semakin meluas, hingga mencapai 50 meter dengan ketinggian air rata-rata 30 centimeter.
Yayan Setiawan (45) warga di Jalan Soroso menyebutkan, karena saluran air di sepanjang jalan itu meluap, hingga terjadi banjir. "Sampah masuk ke saluran air, dan ketika hujan datang, menjadi meluap ke jalan," tuturnya.
Neni Maryani (23) warga di Jalan Bohera, Bojongherang juga mengaku jalan di lingkunganya mengalami banjir. Meski demikian, tidak terlalu parah. "Karena sehari sebelumnya, warga sudah membersihkan saluran air," ujarnya.
Sementara itu, hujan deras disertai dengan petir, Minggu (21/12) kemarin, menjadikan banjir susulan yang meluap masuk ke pemukiman warga dan akses Jalan H Agus Muhtar, di Desa Babakancaringin, Kecamatan Karangtengah. Bukan hanya itu saja, sekitar tujuh hektar sawah milik warga kembali bobol akibat disapu dan terendam air hujan. Padahal warga dan aparatur desa setempat sudah mulai membenahinya beberapa hari ini.
"Luapan air hujan datangnya dari daerah aliran sungai (DAS) Ciheulang yang berada di lokasi Sasak 8 Elo yang kondisinya sudah tua dan jebol," ujar Kepala Desa Babakancaringin Deni Setiabudi, kemarin.
Dia mengakui, kali ini banjir cukup parah dari sebelumnya. Kini masuk ke dalam kantor desa hingga sekitar 30 centimeter dari atas lutut. Akibat belum dilakukan perbaikan di Sasak 8 Elo yang jebol, makanya terjadi banjir susulan bila hujan terus menerus.
"Air masuk ke dalam kantor desa, kami khawatir bila hujan terus menerus akan terjadi banjir susulan lagi dan merusak lahan sawah para petani dan masuk ke rumah warga. Makanya harus selalu antisipasi dan waspada," ungkapnya.
PTD dan Pengairan Desa Babakancaringin Ahmad Yani menyebutkan harus ada antisipasi dari dinas terkait jangan sampai terjadi lagi banjir tersebut. "Tepatnya berada di Kampung Pendeuyraweuy Desa Babakancaringin, maka kami berharap ada langkah serius dari dinas terkait dan Pemkab Cianjur untuk mengantisipasi banjir susulan mendadak," harapnya.(mat)
Akibat banjir tersebut, arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan jadi terhambat. Bahkan sempat terjadi kemacetan di beberapa lokasi, baik sepeda motor dan mobil harus melajukan kendaraannya dengan merayap.
Pantauan Radar Cianjur, hujan yang sangat deras membuat drainase di bahu kiri jalan mulai Jalan HOS Cokroaminoto-Mangunsarkoro hingga Jalan Adi Sucipto Cianjur kota tidak mampu menampung air hujan besar. Sehingga air meluap, dan meluber ke tengah jalan. Bahkan Jalan Raya Toko Lili mirip kolam renang. Selain itu, banjir juga terjadi di Jalan Suroso dan Jalan Bohera.
Mulyadi Gunawan (40), warga sekitar Jalan Mangunsarkoro Cianjur, jalan yang selalu dilintasi pengendara sepeda motor dan mobil mengalami banjir, akibat drainase sungai kecil di pinggir jalan tak mampu menampung air. "Sehingga terjadi luapan air ke tengah jalan," tuturnya, seraya derasnya hujan membuat banjir di jalan semakin meluas, hingga mencapai 50 meter dengan ketinggian air rata-rata 30 centimeter.
Yayan Setiawan (45) warga di Jalan Soroso menyebutkan, karena saluran air di sepanjang jalan itu meluap, hingga terjadi banjir. "Sampah masuk ke saluran air, dan ketika hujan datang, menjadi meluap ke jalan," tuturnya.
Neni Maryani (23) warga di Jalan Bohera, Bojongherang juga mengaku jalan di lingkunganya mengalami banjir. Meski demikian, tidak terlalu parah. "Karena sehari sebelumnya, warga sudah membersihkan saluran air," ujarnya.
Sementara itu, hujan deras disertai dengan petir, Minggu (21/12) kemarin, menjadikan banjir susulan yang meluap masuk ke pemukiman warga dan akses Jalan H Agus Muhtar, di Desa Babakancaringin, Kecamatan Karangtengah. Bukan hanya itu saja, sekitar tujuh hektar sawah milik warga kembali bobol akibat disapu dan terendam air hujan. Padahal warga dan aparatur desa setempat sudah mulai membenahinya beberapa hari ini.
"Luapan air hujan datangnya dari daerah aliran sungai (DAS) Ciheulang yang berada di lokasi Sasak 8 Elo yang kondisinya sudah tua dan jebol," ujar Kepala Desa Babakancaringin Deni Setiabudi, kemarin.
Dia mengakui, kali ini banjir cukup parah dari sebelumnya. Kini masuk ke dalam kantor desa hingga sekitar 30 centimeter dari atas lutut. Akibat belum dilakukan perbaikan di Sasak 8 Elo yang jebol, makanya terjadi banjir susulan bila hujan terus menerus.
"Air masuk ke dalam kantor desa, kami khawatir bila hujan terus menerus akan terjadi banjir susulan lagi dan merusak lahan sawah para petani dan masuk ke rumah warga. Makanya harus selalu antisipasi dan waspada," ungkapnya.
PTD dan Pengairan Desa Babakancaringin Ahmad Yani menyebutkan harus ada antisipasi dari dinas terkait jangan sampai terjadi lagi banjir tersebut. "Tepatnya berada di Kampung Pendeuyraweuy Desa Babakancaringin, maka kami berharap ada langkah serius dari dinas terkait dan Pemkab Cianjur untuk mengantisipasi banjir susulan mendadak," harapnya.(mat)
0 komentar:
Posting Komentar