PACET-Pemkab Cianjur terus mengawasi transaksi PSK asal Maroko di wilayah Cipanas dan sekitarnya. Saking geramnya, Pemkab Cianjur melalui lembaga terkait dalam waktu akan melakukan razia.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbang) Kabupaten Cianjur Tom Danny Gadiat menjelaskan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kantor Imigrasi dan Pengawas Orang Asing (POA) dalam waktu dekat untuk melakukan razia.
"Kami menduga para PSK asal Maroko masih banyak berkeliaran di kawasan Kota Bunga. Makanya, dalam waktu dekat kita akan melakukan operasi," jelasnya.
Menurutnya, kawasan Kota Bunga menjadi target utama operasi para PSK asal Maroko, karena mereka diduga banyak berkeliaran di perumahan tersebut. "Setelah dilakukan razia dan penangkapan PSK asal Maroko di Cisarua dan Sukabumi. Kami khawatir mereka lari ke wilayah Cianjur khususnya Kota Bunga,” ujarnya.
Ujang S seorang tokoh masyarakat setempat menuturkan, para PSK asal Maroko selama ini memang banyak berkeliaran di Kota Bunga. Sehingga pengawasan terhadap PSK asal Maroko wajib dilakukan. "Mereka biasanya ditarif dengan harga diatas Rp1 juta, karena mereka memiliki bentuk tubuh molek dan bersih,” tuturnya.
Ditambahkannya, PSK asal Maroko biasanya hanya dimanfaatkan oleh orang yang mampu saja. "Keberadaan mereka sangat meresahkan, karena kerap berpakaian seks," ungkapnya.(fhn)
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbang) Kabupaten Cianjur Tom Danny Gadiat menjelaskan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kantor Imigrasi dan Pengawas Orang Asing (POA) dalam waktu dekat untuk melakukan razia.
"Kami menduga para PSK asal Maroko masih banyak berkeliaran di kawasan Kota Bunga. Makanya, dalam waktu dekat kita akan melakukan operasi," jelasnya.
Menurutnya, kawasan Kota Bunga menjadi target utama operasi para PSK asal Maroko, karena mereka diduga banyak berkeliaran di perumahan tersebut. "Setelah dilakukan razia dan penangkapan PSK asal Maroko di Cisarua dan Sukabumi. Kami khawatir mereka lari ke wilayah Cianjur khususnya Kota Bunga,” ujarnya.
Ujang S seorang tokoh masyarakat setempat menuturkan, para PSK asal Maroko selama ini memang banyak berkeliaran di Kota Bunga. Sehingga pengawasan terhadap PSK asal Maroko wajib dilakukan. "Mereka biasanya ditarif dengan harga diatas Rp1 juta, karena mereka memiliki bentuk tubuh molek dan bersih,” tuturnya.
Ditambahkannya, PSK asal Maroko biasanya hanya dimanfaatkan oleh orang yang mampu saja. "Keberadaan mereka sangat meresahkan, karena kerap berpakaian seks," ungkapnya.(fhn)
0 komentar:
Posting Komentar