PACET- Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Cianjur gandeng PPL Posyandu, dalam mengantisipasi kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan.
Ketua P2TP2A Kabupaten Cianjur Yana Rosdiana menjelaskan, jumlah kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan cukup banyak. Sehingga dibutuhkan keseriusan semua pihak terutama memberikan pendampingan terhadap korban.
"Kami melakukan pelatihan pendampingan bagi saksi atau korban kekerasan terhadap perempuan dan anak. Mereka yang mendampingi itu para kader PPL di 32 kecamatan. Langkah ini merupakan tahap awal dan rencana akan dilakukan secara berkesinambungan," paparnya.
Menurutnya, para kader yang terlatih diharapkan bisa membantu tugas P2TP2A untuk mendampingi dan membantu para korban kekerasan kepada anak dan perempuan. Dengan pertimbangan luas wilayah dan pertumbuhan penduduk di Kabupaten Cianjur.
"Para kader ini nantinya akan membantu P2TP2A. Mereka itu merupakan jaringan kami untuk menangani masalah kekerasan kepada anak dan perempuan. Selain itu, mereka harus bisa memberikan pemahaman, sehingga masyarakat bisa mengerti," ujarnya.
Ditambahkannya, jumlah kasus kekerasan kepada anak saat ini semakin parah bahkan anak SD dan SMP menjadi korban. “Tentua hal itu tidak diinginkan oleh semua pihak, namun diharapkan kehadiran mereka bisa membantu,” tukasnya.(fhn)
Ketua P2TP2A Kabupaten Cianjur Yana Rosdiana menjelaskan, jumlah kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan cukup banyak. Sehingga dibutuhkan keseriusan semua pihak terutama memberikan pendampingan terhadap korban.
"Kami melakukan pelatihan pendampingan bagi saksi atau korban kekerasan terhadap perempuan dan anak. Mereka yang mendampingi itu para kader PPL di 32 kecamatan. Langkah ini merupakan tahap awal dan rencana akan dilakukan secara berkesinambungan," paparnya.
Menurutnya, para kader yang terlatih diharapkan bisa membantu tugas P2TP2A untuk mendampingi dan membantu para korban kekerasan kepada anak dan perempuan. Dengan pertimbangan luas wilayah dan pertumbuhan penduduk di Kabupaten Cianjur.
"Para kader ini nantinya akan membantu P2TP2A. Mereka itu merupakan jaringan kami untuk menangani masalah kekerasan kepada anak dan perempuan. Selain itu, mereka harus bisa memberikan pemahaman, sehingga masyarakat bisa mengerti," ujarnya.
Ditambahkannya, jumlah kasus kekerasan kepada anak saat ini semakin parah bahkan anak SD dan SMP menjadi korban. “Tentua hal itu tidak diinginkan oleh semua pihak, namun diharapkan kehadiran mereka bisa membantu,” tukasnya.(fhn)
0 komentar:
Posting Komentar